Sabtu, 02 Oktober 2010

Keutamaan Istighfar

Imam Nur Suharno MPdI

Muhammad Shalih Al-Khuzaim dalam bukunya Shifat Shalat Qiyamullail, menjelaskan bahwa istighfar merupakan penutup amal saleh, penutup shalat, haji, puasa, dan juga penutup majelis. Istighfar berfungsi untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang diperbuat selama melaksanakan ibadah tersebut. Selain itu, istighfar juga sebagai penyebab utama mendapatkan ampunan Allah SWT.

Karena itu, setiap Muslim hendaknya memperbanyak istighfar dalam berbagai kesempatan. Minimal mengucapkan: Astaghfirullah, Rabbighfirli, Allahummaghfirli, dan yang lainnya. Melalui istighfar tersebut seseorang akan memperoleh banyak keutamaan.

Pertama, dihapus kejelekannya dan diangkat derajatnya. "Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS An-Nisa' [4]: 110).

Kedua, dilapangkan rezeki, anak, harta, dan penyebab turunnya hujan. "Maka Aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?" (QS Nuh [71]: 10-13).

Ketiga, ditambah kekuatannya. "Dan (dia berkata): 'Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa'." (QS Hud [11]: 52).

Keempat, dilenyapkan dosanya. Setiap dosa meninggalkan noda hitam pada hati. Noda hitam bisa lenyap dengan melakukan istighfar. "Sesungguhnya bila seorang Mukmin melakukan satu dosa, pada hatinya timbul satu noda hitam. Bila dia bertobat, berhenti dari maksiat, dan beristighfar, niscaya mengilap hatinya." (HR Ahmad).

Kelima, dimudahkan segala urusannya. "Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).

Untuk itu, ketahuilah, dalam sebuah atsar disebutkan bahwa, "Sesungguhnya Iblis pernah berkata: 'Aku membinasakan manusia dengan dosa, dan mereka membinasakanku dengan La Ilaha Illallah dan istighfar'." Wallahu a'lam.

Rahasia Zakat

Oleh Imam Nur Suharno
"Ambillah zakat dari sebagianharta mereka, dengan zakat itukamu membersihkan dan menyu-cikan mereka dan mendoalah untukmereka." (At-Taubah [9] 103). Zakat merupakan rukun Islam yang bercorak sosial-ekonomi. Selain itu, zakat merupakan pokok ajaran Islam sebagaimana sya-hadat, shalat, puasa, dan haji. . Zakat juga merupakan ibadah berdimensi vertikal (hablum minallah) dan sekaligus horizontal (hablum minnas).

Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim dalam bentuk mengeluarkan harta bagi orang-orang yang telah memenuhi batas minimal harta (nishab) dan telah sampai pada batas kepemilikannya (haul) untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik). Untuk mendorong kesadaran zakat, seseorang harus mengetahui rahasia di balik kewajiban zakat tersebut. Pertama, zakat membersihkan jiwa dari sifat kikir. Kikir adalah tabiat manusia (Al-Maarij [70] 19), yang harus diuji. Kikir merupakan salah satu sifat yang dapat merusak kehidupan manusia. "Tiga hal yang akan merusak manusia kikir yang dituruti,hawa nafsu yang diikuti, dan manusia memandang hebat akan dirinya." (HR Thabrani).

Kedua, mengobati hati dari cinta dunia. Terlalu larut dalam kecintaan dunia, dapat memalingkan jiwa dari kecintaan kepada Allah SWT dan takut akan akhirat. Zakat akan melatih seseorang mau untuk menandingi fitnah harta dan berinfak dengannya semata karena Allah SWT. Ketiga, mengembangkan kekayaan batin. Seseorang yang mengeluarkan zakat akan menumbuhkan semangat optimistis dan menambah kekayaan jiwa. Dengan zakat berarti seseorang telah mampu mene-kan sifat egoismenya.

Keempat, mengembangkan harta. Secara lahiriah, zakat mengurangi harta dengan mengeluarkan sebagiannya. Tetapi, orang yang mengerti tentang zakat akan memahami bahwa di balik pengurangan bersifat zahir, hakikatnya akan bertambah dan berkembang. Sesungguhnya harta yang diberikan itu akan kembali berlipat ganda. (QS Arrum [30) 39).

Kelima, menarik simpati masyarakat. Zakat dapat mengikat antaia orang kaya dan masyarakatnya, dengan ikatan yang kuat, penuh kecintaan, persaudaraan, dan tolong-meno-long. Apabila manusia mengetahui ada orang yang memberikan kebaikan, maka secara naluriah mereka akan senang, dan jiwa mereka pasti akan tertarik kepadanya. "Secara otomatis hati akan tertarik untuk mencintai orang yang berbuat baik kepadanya dan membenci orang yang berbuat jahat kepadanya." (HR Ibnu Adi).
Untuk itu, kini saatnya umat Islam memberdayakan potensi zakat, terutama zakat mal, agar kehidupan bermasyarakat semakin baik guna mengurangi kesenjangan hidup antara si kaya dan si miskin. Wallahu alam

Jumat, 01 Oktober 2010

Rahasia Tidur

HU Republika Selasa, 28 September 2010


Oleh Imam Nur Suharno

Tidur merupakan salah satu nikmat Allah SWT yang tak terhingga nilainya karena di dalamnya terdapat tanda-tanda kekuasaan dan keagungan-Nya. "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan." (QS Ar-Rum [30]: 23).

Menurut Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, tidur adalah suatu kondisi yang ditandai meresapnya suhu insting dan kekuatan jiwa dalam tubuh untuk mencari ketenangan (istirahat). Ada empat macam jenis tidur. Pertama, tidur yang alami, yaitu tidur pada malam hari. "Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan." (QS An-Naba' [78]: 9-11).

Allah SWT menggambarkan suasana malam disamakan dengan pakaian karena malam itu gelap menutupi jagat, seperti pakaian menutupi tubuh. Sedangkan siang dijadikan untuk mencari penghidupan karena dengan suasana siang yang cerah dan terang itu, manusia dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kedua, tidur yang buruk, yaitu tidur pada pagi hari. Tidur pagi dapat menghalangi datangnya rezeki karena pagi hari merupakan saat yang baik untuk memulai akitivitas. Rasulullah SAW bersabda, "Tidur di waktu pagi itu dapat mencegah datangnya rezeki." (HR Ahmad).

Ketiga, tidur yang paling buruk, yaitu tidur pada sore hari. Tidur sore membuat tubuh menjadi lemah, kepala pusing, dan dapat mengakibatkan stres. Dalam sebuah penelitian disebutkan, tidur sore berimplikasi buruk pada pertumbuhan mental anak. Bahkan, dapat menyebabkan kegilaan atau stres.

Keempat, tidur Qailulah, yaitu tidur sejenak pada siang/tengah hari. Qailulah ini sangat membantu bangun malam untuk qiyamullail. Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah qailulah agar bisa membantumu bangun malam." (HR Ibnu Majah, Hakim, dan Thabrani).

Yang pasti, tidur adalah suatu proses ketika Allah SWT menahan roh atau jiwa. Jika berkehendak, Allah akan mengembalikannya pada jasad. Namun, jika tidak, akan terjadi kematian. Allah SWT berfirman, "Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir." (QS Az-Zumar [39]: 42).

Karena itu, Rasulullah SAW memberikan tuntunan kepada setiap Muslim agar menjelang tidur senantiasa berdoa. "Bismika Allahumma ahya wa amut (Dengan kekuasaan-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati)."

Dan, ketika bangun tidur, dianjurkan untuk berdoa pula. "Alhamdulillahilladzi ahyana ba'da ma amatana wa ilaihin nusyur (Segala puji milik Allah yang telah memberikan kehidupan kembali setelah mematikan dan kepada-Nya aku kembali)." Wallahu A'lam.