Selasa, 08 Juni 2010

Membangun Solidaritas untuk Palestina

Oleh Imam Nur Suharno

Aksi solidaritas untuk Palestina kembali dikobarkan setelah kebrutalan tentara Israel atas relawan kemanusiaan di kapal Mavi Marmara, Senin (31/5) lalu. Kebrutalan Israel itu telah mengundang kecaman dunia internasional. Karena itu, menjadi kewajiban semua pihak untuk membantu rakyat Palestina mengembalikan hak-haknya.

Secara kelembagaan, Indonesia telah memberikan bantuan pada Palestina berupa pendirian rumah sakit di Jalur Gaza senilai Rp 20 miliar. Presiden Yudhoyono menyatakan Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk apa pun kepada Palestina jika dibutuhkan. (Republika Online, 31/5).

Dan, secara individu, kewajiban bagi setiap Muslim untuk membantu Palestina (QS Al-Anfal [8]: 72). Karena itu, Syekh Abdul Khaliq Asy-Syarif menyebutkan sepuluh kewajiban individu Muslim membantu kaum Muslimin Palestina. Pertama, menegakkan agama Allah dalam diri kita dengan cara komitmen dengan hukum-hukum Allah, menegakkan kewajiban dan syiar-syiar Islam dalam diri kita, rumah tangga, dan lingkungan sekitar.

Kedua, membaca doa qunut nazilah dalam setiap shalat dan secara khusus pada shalat malam. Ketiga, menumbuhkan ikatan emosional persaudaraan antarsesama Muslim. "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara." (QS Al-Hujurat: 10).

Rasulullah SAW menegaskan, "Perumpamaan orang-orang mukmin di dalam persahabatan dan rasa kasih sayangnya seperti tubuh yang satu. Apabila salah satu anggota tubuh itu sakit, maka semua anggota tubuh yang lain merasakan sakit." (HR Bukhari dan Muslim).

Keempat, berjihad dengan harta. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang membekali seorang mujahid untuk berperang di jalan Allah, maka sungguh ia telah ikut berperang, dan barangsiapa yang menjadi penanggung jawab yang baik (terhadap harta dan keluarga mujahid), maka sungguh ia telah ikut berperang." (HR Bukhari Muslim).

Kelima, menyebarkan permasalahan Palestina ke seluruh lapisan masyarakat supaya mereka sadar bahwa permasalahan negara tersebut merupakan permasalahan umat Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin, maka ia bukan termasuk golongan mereka." (HR Thabrani).

Keenam, mengenalkan permasalahan Palestina kepada para generasi muda bahwa agresi Israel terhadap Palestina merupakan bentuk penjajahan terhadap umat Islam. Ketujuh, memboikot produk-produk Yahudi dan sekutunya.

Kedelapan, berpartisipasi positif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Kesembilan, menggunakan nama para syuhada menjadi nama-nama jalan dan nama anak-anak. Dan kesepuluh, meningkatkan ruhul jihad dalam jiwa.

Untuk itu, marilah kita merapatkan barisan (shaf) dan bergandengan tangan dalam menyelesaikan setiap permasalahan umat, termasuk permasalahan yang terjadi di Gaza, Palestina. Wallahu A'lam.




Hikmah Republika, edisi Selasa, 08 Juni 2010

Tidak ada komentar: