Jumat, 29 Agustus 2008

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Setiap sesuatu ada yang diistimewakan. Di antara rumah dari rumah Allah SWT yang istimewa adalah Baitullah. Dikalangan manusia, ada manusia yang istimewa yaitu Rasulullah SAW. Di antara hari yang istimewa adalah hari jum’at, dan di antara dua belas bulan yang istimewa yaitu bulan Ramadhan. Berkaitan dengan keistimewaan bulan Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda, ”Penghulu segala bulan adalah bulan Ramadhan, dan penghulu hari adalah hari jum’at”. (HR. Al Bazzar).

Beberapa keistimewaan bulan Ramadhan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan selainnya. Pertama, pandangan Allah SWT pada malam pertama bulan Ramadhan. Allah SWT memberikan pandangan, rahmat, dan inayah kepada kaum muslimin. Orang yang mendapatkan pandangan (nadharah) Allah SWT niscaya tidak akan disiksa selamanya. Artinya, ada jaminan bahwa mendapatkan pandangan Allah SWT akan mengantarkan seseorang untuk meraih husnul khotimah (kesudahan hidup yang baik).

Kedua, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT daripada harumnya minyak kasturi. Ketiga, para malaikat senantiasa memohonkan ampunan kepada Allah SWT, siang dan malam, untuk kaum muslimin yang sedang menjalankan ibadah puasa. Keempat, Allah SWT memerintahkan kepada surga agar berhias untuk menyambut orang-orang yang berpuasa. Dan kelima, Allah SWT memberikan ampunan atas dosa orang-orang yang berpuasa pada malam terakhir bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda, ”Pada malam Ramadhan umatku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya. Pertama, bila datang awal malam Ramadhan Allah SWT melihat orang-orang yang berpuasa. Barangsiapa dilihat oleh Allah dia tidak akan mendapatkan adzab selamanya. Kedua, bau mulut orang yang berpuasa di sore hari lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampunan untuk orang-orang yang berpuasa siang dan malam. Keempat, Allah SWT telah menyuruh surga. Dia berfirman kepada surga-Nya itu, ”Bersiap-siaplah dan berhiaslah untuk hamba-hamba-Ku, sudah dekat waktunya mereka (hamba-hamba-Ku) itu beristirahat dari kesusahan dunia menuju rumah dan rahmat-Ku. Kelima, bila telah tiba akhir malam Ramadhan, Allah mengampuni dosa mereka semua. Seorang sahabat bertanya, apakah itu yang dimaksud dengan lailatul qadar? Jawab beliau, ”lain”! Tidakkah kamu melihat para pegawai, bukankah jika telah rampung pekerjaannya, mereka disempurnakan gajinya?” (HR. Baihaki).

Oleh sebab itu, mari optimalkan bulan Ramadhan tahun ini dengan amal shaleh agar kita bisa meraih gelar muttaqin. Suatu gelar yang diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT, ”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 183).

Dengan gelar muttaqin orang akan mendapatkan jaminan ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW menegaskan, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa melakukan amal ibadah tambahan (sunah) di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim). Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: